cerpen lucu
Selasa, 08 Mei 2012
Selasa, 17 April 2012
pertanyaan
1.apa itu Deret Fibonacci?
2.apa itu GS
3.relevansi bagi kita
jawaban
1.Deret Fibonacci adalah bilangan hasil dari penjumlahan dua suku sebelumnya dimana suku ke-0 adalah 0 dan suku ke-1 adalah 1. Dapat juga dengan menggunakan fungsi sebagai berikut:
Fib(0)=0
Fib(1)=1
Fib(n)=Fib(n-2)+Fib(n-1)
Contoh suku ke-4:
Fib(4)=Fib(2)+Fib(3)
Fib(4)=Fib(0)+Fib(1)+Fib(1)+Fib(2)
Fib(4)=0+1+1+Fib(0)+Fib(1)
Fib(4)=0+1+1+0+1
Fib(4)=
Saat
ini telah banyak webdesainer yang mengimplementasikan teori golden
ratio dalam merancang interface web. Salah satu web yang
mengimplementasikan golden section pada tampilan antarmukanya adalah Twitter.
Ok, sebenarnya apa itu golden ratio? Menurut Wikipedia, golden ratio adalah rasio yang memiliki jumlah kuantitas dengan kuantitas yang lebih besar sama dengan perbandingan jumlah yang lebih besar untuk yang lebih kecil. Golden ratio adalah konstanta matematika irasional, sekitar 1,6180339887. Nama lain yang sering digunakan untuk rasio emas adalah the golden section. Bingung? sama , mungkin gambar di bawah ini dapat membantu memahami pengertian golden ratio.
Teori sudah, sekarang saatnya praktek.
Praktisnya, kita bisa menggunakan golden ratio calculator untuk menentukan nilai perbandingan yang sesuai. Kemudian kita implementasikan pada grid system. Contoh berikut ini adalah membuat grid system sederhana — berbasis 1kbgrid — dengan menerapkan golden ratio. Kita bisa menggunakan tools seperti goldenratiocalculator untuk menghitung perbandingan yang tepat.
Lebar keseluruhan grid adalah 864px, jika dibagi dua bagian sesuai kaidah golden ratio adalah 534px dan 330px. Kemudian bagian yang 534px dibagi lagi menjadi 324px dan 200px. Kita sudah mendapatkan angka-angkanya, yang perlu dilakukan adalah mengurangi beberapa pixel sebagai margin. Hasilnya adalah:
1.apa itu Deret Fibonacci?
2.apa itu GS
3.relevansi bagi kita
jawaban
1.Deret Fibonacci adalah bilangan hasil dari penjumlahan dua suku sebelumnya dimana suku ke-0 adalah 0 dan suku ke-1 adalah 1. Dapat juga dengan menggunakan fungsi sebagai berikut:
Fib(0)=0
Fib(1)=1
Fib(n)=Fib(n-2)+Fib(n-1)
Contoh suku ke-4:
Fib(4)=Fib(2)+Fib(3)
Fib(4)=Fib(0)+Fib(1)+Fib(1)+Fib(2)
Fib(4)=0+1+1+Fib(0)+Fib(1)
Fib(4)=0+1+1+0+1
Fib(4)=
2. golden section
Membuat Golden Ratio Grid System
Ok, sebenarnya apa itu golden ratio? Menurut Wikipedia, golden ratio adalah rasio yang memiliki jumlah kuantitas dengan kuantitas yang lebih besar sama dengan perbandingan jumlah yang lebih besar untuk yang lebih kecil. Golden ratio adalah konstanta matematika irasional, sekitar 1,6180339887. Nama lain yang sering digunakan untuk rasio emas adalah the golden section. Bingung? sama , mungkin gambar di bawah ini dapat membantu memahami pengertian golden ratio.
Teori sudah, sekarang saatnya praktek.
Praktisnya, kita bisa menggunakan golden ratio calculator untuk menentukan nilai perbandingan yang sesuai. Kemudian kita implementasikan pada grid system. Contoh berikut ini adalah membuat grid system sederhana — berbasis 1kbgrid — dengan menerapkan golden ratio. Kita bisa menggunakan tools seperti goldenratiocalculator untuk menghitung perbandingan yang tepat.
Lebar keseluruhan grid adalah 864px, jika dibagi dua bagian sesuai kaidah golden ratio adalah 534px dan 330px. Kemudian bagian yang 534px dibagi lagi menjadi 324px dan 200px. Kita sudah mendapatkan angka-angkanya, yang perlu dilakukan adalah mengurangi beberapa pixel sebagai margin. Hasilnya adalah:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
3. relevansi bagi kita
| .grid-t { width : 190px ;} .grid-x { width : 524px ;} .grid-y { width : 320px ;} .grid-z { width : 314px ;} .grid-f { width : 864px ;} .column { margin : 0 10px ; overflow : hidden ; float : left ; display : inline ; } .row { width : 884px ; margin : 0 auto ; overflow : hidden ; } .row .row { margin : 0 -10px ; width : auto ; display : inline- block ; } |
Misteri Hub. Deret Fibonacci dengan Angka Tuhan
Angka Tuhan? Mungkin Anda bertanya-tanya tentang "Angka Tuhan", apaan sih? Sebenarnya itu hanya istilah saya saja untuk menyebut suatu "angka misteri" (baca:sangat menakjubkan) yang banyak ditemukan pada kejadian-kejadian di alam ini. Angka ini sejatinya telah banyak diteliti oleh peneliti luar negeri, mereka umumnya menyebut angka ini adalah "golden ratio" atau "golden number".
Nah, mungkin sebagian Anda sudah tidak asing lagi dengan 2 istilah yang terakhir. Ya, bagi Anda yang sudah membaca mengenai hal ini pasti Anda mengetahui bahwa angka ini ada kaitannya dengan deret Fibonacci atau Fibonacci sequence.
Tahukah Anda mengapa para peneliti menyebutnya golden number? karena banyak sekali kejadian-kejadian di alam ini yang berkaitan dengan angka tersebut. Bahkan, sebelum Obama terpilih menjadi presiden, ada yang meramalkan bahwa Obama akan menjadi presiden Amerika ke-44 dengan dasar dari analisa deret Fibonacci. Wow? Benarkah?
Sekilas Mengenai Deret Fibonacci
Bagi Anda yang sudah lulus SMU pasti pernah mendengar bilangan Fibonacci di pelajaran Matematika. Kalau misalnya belum, mungkin waktu itu Anda sedang tidak masuk sekolah..maaf bercanda =P
Apa sih angka fibonacci? Angka fibonacci adalah urutan angka (deret angka) yang disusun oleh Leoanardo Fibonacci pada tahun 1175 - 1245 M. Bilangan fibonacci dikenal juga dengan sebutan the golden number of human life.
Percaya atau tidak, menurut kepercayaan para ilmuwan di zaman dahulu kala, angka Fibonacci adalah salah satu bukti adanya Tuhan (inilah salah satu alasan saya memberi judul angka Tuhan). Wah kok bisa?
Apa sih sebenarnya bilangan Fibonacci itu? Bilangan Fibonacci adalah urutan angka yang diperoleh dari penjumlahan dua angka didepannya, misalnya seperti ini :
0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, dst
Penjelasan : Misal Angka 5, diperoleh dari penjumlahan 2 angka didepannya yaitu 2+3.
Mungkin Anda kemudian bertanya, lalu apa kaitannya angka2 itu dengan bukti adanya Tuhan?
Bilangan Fibonacci ini menunjukkan beberapa fakta aneh, tetapi sebelumnya kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai angka Phi? Apa itu angka Phi?
Pasti Anda tahu, angka Phi adalah angka 1.618. Apa hubungannya dengan fibonacci? Phi merupakan hasil pembagian angka dalam deret Fibonacci dengan angka didepannya.
Misalnya 3:2, 34:21, 89:55.
Semakin besar angka Fibonacci yang dilibatkan dalam pembagian, hasilnya akan semakin mendekati 1.618.
Fakta-Fakta "Angka Tuhan" Bilangan Fibonacci
Seperti yang sekilas disebut sebelumnya, angka ini merupakan bukti yang menunjukkan adanya Tuhan dan dianggap keramat oleh ilmuwan zaman dulu.
Hampir semua ciptaan Tuhan dianggap mempunyai angka Fibonacci dalam hidupnya, baik itu tumbuhan, hewan, maupun manusia.
Berikut beberapa fakta yang ditemukan di alam ini.
1. Jumlah Daun pada Bunga (petals)
Mungkin sebagian besar tidak terlalu memperhatikan jumlah daun pada sebuah bunga. Dan bila diamati, ternyata jumlah daun pada bunga itu menganut deret fibonacci. contohnya:
- jumlah daun bunga 3 : bunga lili, iris
- jumlah daun bunga 5 : buttercup (sejenis bunga mangkok)
- jumlah daun bunga 13 : ragwort, corn marigold, cineraria,
- jumlah daun bunga 21 : aster, black-eyed susan, chicory
- jumlah daun bunga 34 : plantain, pyrethrum
- jumlah daun bunga 55,89 : michaelmas daisies, the asteraceae family
Selasa, 10 April 2012
Katalog Karangan Bunga dari Florist Jakarta
Hand Bouquet | Mother's Flower | Love and Romance |
Fruit Basket | Baby Born | Sympathy |
Standing Flower | Congratulation Board |
mengapa saya harus menulis
mengapa saya harus menulis??
kalau ada penulis pasti ada juga pembaca, kadang saya bingung ketika saya menulis sebuah cerpen,saya selalu bertanya pada diri saya sendiri apa yang harus saya tulis? tapi ketika saya mulai menulis kalimat demi kalimat saya harus tahu bahwa ketika saya menulis adalah bukan hanya sekedar menulis atau merangkaikan kalimat demi kalimat tapi harus mengerti dulu apa yang harus saya tulis. ketika saya tahu bahwa kalau saya memulainya dari hal-hal yang kecildan setia melakukannya maka terjadi hal-hal yang lebih besar lagi, kalau itu terjadi itu adalah sebuah mukzizat dari Tuhan. saya percaya bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
kalau ada penulis pasti ada juga pembaca, kadang saya bingung ketika saya menulis sebuah cerpen,saya selalu bertanya pada diri saya sendiri apa yang harus saya tulis? tapi ketika saya mulai menulis kalimat demi kalimat saya harus tahu bahwa ketika saya menulis adalah bukan hanya sekedar menulis atau merangkaikan kalimat demi kalimat tapi harus mengerti dulu apa yang harus saya tulis. ketika saya tahu bahwa kalau saya memulainya dari hal-hal yang kecildan setia melakukannya maka terjadi hal-hal yang lebih besar lagi, kalau itu terjadi itu adalah sebuah mukzizat dari Tuhan. saya percaya bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
Selasa, 03 April 2012
menulis tanpa banyak teori
------------------------------------------------------------------------------------
Pada dasarnya menulis bukanlah suatu hal yang teoritis. Tidak
ada yang bisa membuat sebuah rumusan yang pasti mengenai formula
penulisan naskah yang sukses, karena toh pemikiran manusia terus
berkembang dan trend pun selalu berubah. Tapi
bagaimana pun, ada pola-pola tertentu yang dapat kita amati dari para
penulis sukses dan insya Allah bisa kita manfaatkan dengan baik, asalkan
kita benar-benar mau belajar.
(a) Membaca dulu, baru menulis.
Bagaimana pun, membaca harus didahulukan daripada menulis. Tidak usah mimpi jadi penulis kawakan kalau belum jadi pembaca yang handal. Membuat sebuah novel best seller
dalam waktu kurang dari sebulan adalah omong kosong jika Anda tidak
terbiasa melahap buku setebal itu dalam kurun waktu yang sama pula
(bahkan seharusnya lebih cepat). Koleksi di perpustakaan pribadi Anda adalah sumber referensi yang tidak ternilai harganya. Selain
itu, dengan banyak membaca, Anda bisa mengetahui sendiri (secara nalar)
bagaimana formula membuat sebuah tulisan yang baik itu sebenarnya. Anda tidak perlu diajari lagi bagaimana caranya menilai tulisan yang bagus dan yang kurang bagus, ‘kan?
(b) Buka mata, buka telinga.
Sumber inspirasi ada di mana-mana. Bohong besar kalau ada yang berkata bahwa dirinya telah kehabisan inspirasi. Yang benar adalah dirinya kehilangan minat untuk mencari inspirasi. Naguib
Mahfouz membuat sebuah novel yang amat menarik dengan menceritakan
kisah golongan manusia yang paling tidak menarik : rakyat jelata. Tidak perlu istana mewah untuk membuat pembaca tercengang. Yang dibutuhkan adalah pencerita yang terampil.
(c) Sudut pandang adalah hak prerogatif penulis.
Untuk menjadi penulis yang canggih, Anda bahkan tidak wajib memunculkan sebuah tema baru yang seratus persen orisinil. Anda
bisa mengulas sebuah masalah yang sudah jutaan kali dibahas di berbagai
media massa, tapi Anda bisa menceritakannya dari sudut pandang yang
lain. Misalnya kalau Anda sudah
jenuh mendengar kisah tentang anak-anak yang membutuhkan kasih sayang
orang tuanya, maka kali ini bahaslah kisah tentang orang tua yang haus
perhatian dari anak-anaknya. Kalau
Anda sudah capek membaca artikel tentang bahaya merokok, kali ini
buatlah artikel tentang cara-cara menegur orang yang merokok di tempat
umum. Tidak terlalu sulit, bukan?
(d) Bersikap kritis itu sehat.
Anda juga bisa mendapatkan banyak sekali inspirasi dari tulisan-tulisan orang lain. Berkaitan
dengan poin (a) sebelumnya, maka jika Anda banyak membaca, Anda akan
semakin banyak mendapat inspirasi, karena semua karya manusia pastilah
tidak bebas dari kritik. Pasti ada saja kekurangan yang terlihat dari setiap karya tulis. Nah,
kalau Anda menjumpai ada sebuah tulisan yang terasa ‘kurang lengkap’,
maka Anda kini memiliki kewajiban moral untuk menyajikan ‘pelengkapnya’. Buat saja sebuah tulisan lagi yang memberikan pandangan lain tentang sebuah masalah yang sudah dibahas dalam sebuah buku lain. Anda
tidak perlu menghujat buku yang Anda anggap ‘kurang lengkap’ itu, tentu
saja, karena saya yakin tulisan Anda pun (meski diniatkan sebagai
‘pelengkap’) masih saja belum sempurna. Paling tidak, Anda sudah memenuhi kewajiban moral Anda untuk membagi ilmu.
(e) Penulis harus berani !
Jangan pernah melakukan sesuatu (atau tidak melakukan sesuatu) karena alasan takut, kecuali takut pada Allah SWT! Taufiq
Ismail dengan puisi ‘terang-benderangnya’ dan Sutardji Calzoum Bachri
dengan ocehan-ocehan ‘mantra’ puitisnya ; keduanya berdiri pada kutub
yang amat berlawanan. Tapi ada satu persamaannya. Sama-sama sukses! Mereka tidak takut menggunakan gayanya masing-masing. Semua penulis memiliki gayanya sendiri-sendiri. Justru amat kelirulah kita bila memaksakan diri untuk meniru-niru gaya orang lain. Hal ini justru akan membunuh kreatifitas. Umat manusia ini diciptakan dalam keadaan yang berbeda-beda agar bisa bersinergi, saling menutup kekurangan masing-masing. Ada
sastrawan yang memang berbakat mengharu-birukan dunia kepenulisan
dengan karya-karyanya yang serius, ada pula yang mahir menggaet pangsa
pasar remaja dengan tulisan-tulisannya yang ringan dan gaul. Hanya karena Anda kagum pada Helvy Tiana Rosa, bukan berarti Anda harus menjadi Helvy Tiana Rosa versi 2.0, ‘kan?
(f) Penyampaian pesan adalah inti dari segalanya.
Bagaimana pun caranya, pesan itu harus tersampaikan! Pertama, Anda harus punya pesan yang kuat. Kedua, Anda harus punya keinginan yang kuat untuk menyampaikan pesan tersebut. Jangan setengah-setengah! Paksalah seluruh dunia untuk mendengar! Ketiga, lakukan segala cara yang Anda bisa agar pesan itu sampai ke tujuannya. Tidak ada batasan mati antara prosa dan puisi. Anda bisa menulis prosa dengan kecantikan ala puisi. Anda juga bisa membuat puisi yang datar namun penuh informasi layaknya prosa. Sebuah paragraf tidak mesti diisi dengan lebih dari satu kalimat. Judul tidak harus singkat. Akhir cerita bisa dibiarkan menggantung. Tokoh utamanya boleh seorang pemabuk. Lakukan apa yang harus Anda lakukan, agar pesan itu tersampaikan!
(g) Mengalir seperti air.
Biarkan tulisan Anda mengalir seperti aliran sungai yang terus mencari lautan. Jangan pernah membunuh aliran itu. Itu sama saja bunuh diri. Sama saja seperti Ronaldinho menendang pohon kelapa dengan tulang kering. Habislah sudah karirnya. Susah payah membangunnya, tapi mudah saja meruntuhkannya. Jangan percaya pada teori apa pun. Biarkanlah mengalir. Emosional itu bagus.
(h) Jangan banyak menunggu.
Memperbanyak referensi itu bagus, tapi terlalu banyak pertimbangan itu menyusahkan. Apa harus menunggu sampai paham betul baru Anda berani menulis? Apa Anda akan belajar teori-teori berenang yang baik dahulu baru mau menceburkan diri ke kolam renang? Sebenarnya tidak ada penulis yang paham seratus persen tentang formula menulis yang baik. Sapardi Djoko Damono, Putu Wijaya dan Asma Nadia pun masih belajar. Jadi berapa ratus tahun lagi baru Anda memutuskan untuk menulis? Sudah, mulai saja dari sekarang! Tulis dan tulis terus! Dalam waktu singkat Anda akan segera mengenali formula-formula yang sedang Anda cari itu dari kesalahan-kesalahan Anda sendiri.
(i) Anda tidak gila.
Saya yakin Anda tidak gila. Kalau Hitler yang berpendapat bahwa ras Arya adalah rasa unggulan saja banyak pendukungnya, kenapa Anda tidak? Saya percaya Anda tidak sebejat Hitler. Jadi segeralah menulis, dan lihat sendiri kenyataan bahwa Anda tidak sendiri. Anda memang tidak sendiri.
Sudah mengerti? Hah, belum?? Tidak apa-apa, nanti juga mengerti sendiri. Yang penting, mulailah menulis. Tidak usah banyak tanya, tidak perlu banyak mikir. Cepat! Saya tunggu, ya!
Langganan:
Postingan (Atom)