Jembatan Tak Kembali
Aku akan bercerita pada kalian. Bercerita tentang sebuah jembatan. Namanya adalah Jembatan Tak Kembali. Mengapa diberi nama demikian? Karena, setiap yang menyeberang di jembatan itu, tak akan kembali. Disergap oleh batas yang ada di seberang sana. Seberang yang berkabut. Dan berisi kesempurnaan.
Dan sebagai jembatan, maka Jembatan Tak Kembali adalah jembatan yang
begitu indah. Kerangkanya berwarna merah. Punggungnya kuning keemasan.
Sedangkan pagar pembatas samping kiri-kanannya seakan-akan selalu
berputar pelan. Seperti berputarnya jarum jam yang bunyinya begitu
halus. Deg-deg-deg surrr.
Tapi, meski tak kembali, selalu saja, hampir tiap saat ada yang
menyeberangi jembatan itu. Dan si penyeberangnya berasal dari sekian
kalangan yang berbeda. Baik berbeda umur, status, atau kepandaian. Dan
rata-rata, mereka selalu menampakkan wajah yang ceria. Penuh harap. Dan
gelora.